lunes, 14 de julio de 2008

Mari Berkebun di Pekarangan Rumah

Berkebun tentu pekerjaan yang menyenangkan. Daripada melihat halaman rumah kosong, alangkah indahnya ditumbuhi pepohonan. Mengurusi aneka tanaman hias, buah-buahan, atau tumbuhan obat dapat menjadikan waktu luang lebih berguna. Suasana tempat tinggal pun tampak lebih segar. Tapi, bagaimana bila tidak memiliki lahan yang memadai? Atau cuma sejengkal tanah di depan rumah yang pas-pasan? Padahal, keinginan merawat pohon sangat besar. Tentang hal itu, enggak perlu patah semangat kok. Ibu-ibu, kaum remaja atau para bapak yang sudah pensiun tetap dapat melakukannya di sela-sela aktivitas rutin sehari-hari. Vertikultur adalah cara pertanian yang hemat lahan. Sangat cocok diterapkan di daerah permukiman padat.

Kata vertikultur diambil dari bahasa Inggris, verticulture yang merupakan penggabungan dua kata, vertical dan culture. Pengertiannya adalah suatu cara pertanian yang dilakukan dengan sistem bertingkat. Mengolah tanah dalam sistem ini tidak jauh berbeda dengan menanam pohon seperti di sebuah kebun atau sawah.

Namun ada kelebihan yang diperoleh, yaitu dengan lahan yang minimal mampu menghasilkan hasil yang maksimal.



Pada pertanian secara umum atau konvensional, mungkin satu meter persegi hanya dapat ditanami lima batang pohon. Lewat pola bersusun atau bertingkat ini, dapat ditumbuhi sampai lima batang.

Caranya yaitu dengan membuat sebuah rak untuk menaruh tanaman. Tanpa harus menanamnya langsung pada lahan yang ada. Rak tersebut dapat terbuat dari kayu, papan atau bumbu.

Bila ingin lebih kuat dapat menggunakan kerangka besi atau stainless steel. Tapi itu lebih mahal ongkos pembuatannya.

Mengenai model dan ukuran, terserah kreativitas pemesan. Dibuat sedemikian rupa agar mampu menjejali banyak tanaman. Pada umumnya adalah berbentuk persegi panjang, segi tiga, atau dibentuk mirip anak tangga. Dengan beberapa undak-undakan atau sejumlah rak. Yang penting adalah kuat dan mudah dipindah-pindahkan.

Beberapa bentuk bangunan dikombinasikan dengan bahan seperti seng atau aluminum persegi panjang. Kegunaannya yaitu untuk menaburi tanah, sebagai media tanam. Itu mirip dengan petak sawah atau kebun.

Sejumlah pot bunga dapat pula dijejerkan di atas rak. Soal wadah pohon itu, tidak harus membelinya di pasar. Coba saja tengok ke gudang atau serambi rumah. Kaleng cat, bekas minyak pelumas, atau botol plastik minuman mineral yang sudah tidak terpakai, dapat dimanfaatkan.

Antibanjir

Dalam pembuatan kerangka bangunan, yang perlu diperhatikan adalah ukuran tinggi. Perawatan tumbuhan akan lebih mudah bila rak dibuat sewajarnya. Karena pengertiannya bertani bertingkat, tentu tak ubahnya seperti sebuah tangga, bersusun ke atas.

Tidak langsung menanam di dasar tanah pada pekarangan, tapi diatasi lantai. Jarak sedikit agak tinggi dari permukaan tanah, amat berguna bila terjadi genangan air. Lantai pun tetap bersih bila memang ditaruh di sekitar ruangan berubin atau keramik.

Rak mudah ditaruh di mana saja sesuai keinginan. Bisa di halaman depan, samping, di atas tingkat, bahkan di dalam kamar sekalipun. Kerangka bangunan dibuat lebih tinggi untuk mencegah terendamnya tanaman oleh air.

Kreativitas di rumah bisa disalurkan dengan mengecat pot atau rak. Untuk menambah sentuhan seni yang lebih menarik. Dikombinasikan pula dengan aneka warna dari berbagai jenis tanaman. Boleh juga ditambah dengan pernak-pernik pot, seperti wadah air di bawahnya atau pot-pot gantung.

Selain tanaman hias, pohon obat juga baik sekali ditanam. Lumayan untuk menambah koleksi, lagi pula sangat bermanfaat. Jenis tapak dara, sambiloto atau pecah beling dengan mudah hidup di dalam pot.

Tidak itu saja, kombinasi tabulapot (tanaman buah dalam pot) akan menambah isi "kebun" lebih padat. Untuk mendapatkannya, silakan saja ke penjual tanaman. Bermacam-macam pohon yang kecil-kecil sudah berbuah banyak disediakan.

Drum bekas atau sisa kaleng cat ukuran terbesar sekali cocok sekali sebagai wadahnya. Memang jenis pepohonan tersebut terlalu berat ditaruh di atas rak. Namun, bapak atau ibu dapat menyesuaikan penempatannya.

Vertikultur sangat cocok dipakai untuk budi daya tanaman semusim, misalnya sayur-sayuran. Selain menanamnya mudah, hasilnya langsung dinikmati. Aneka sayuran yang dapat ditanam antara lain seledri, selada, kangkung, bayam atau kemangi. Pohon cabai, tomat, atau terong, juga mudah sekali tumbuh di dalam pot. Jenis poly bag atau kantung plastik tebal berwarna hitam, dapat menggantikan fungsi pot tanaman.

Tinggal bagaimana cara merawat dan mengolahnya saja. Bila hasilnya berlebihan, dijual sebagai tambahan keluarga. Lagi pula lebih sehat dan ramah lingkungan.

Lho, apa hubungannya? sebab dalam budi daya bercocok tanam ini, para anggota keluarga tidak perlu lagi mengeluarkan dana untuk membeli pupuk. Pupuk alami mampu dibuat sendiri dari sisa-sisa sampah dapur. Potongan-potongan sayuran, kulit buah atau sisa-sisa makanan merupakan bahan organik yang bermanfaat. Yaitu bahan yang mudah terurai oleh tanah dan diperlukan oleh tanaman.

Pembuatannya cukup menimbun di dalam tanah. Dibiarkan terurai selama kurang lebih satu bulan lamanya. Setelah itu dapat dipakai sebagai media tanam. Dengan ditambah oleh campuran pasir, tanah gembur, serta pupuk kompos tadi. Takarannya yang seimbang, yaitu 1:1:1.

sumber : studiolanskap.or.id

By the way, terlampir dalam artikel ini materi siaran kami di program Sapa Nusantara Delta FM, 14 Juli 2008 ini dan buku saku berkebun di pekarangan.

buku-saku-berkebun-di-pekarangan.PDF

sapa-nusantara-14-juli-2008-tanaman-pekarangan.PDF

Semoga bermanfaat.

17 comentarios:

  1. Info yang menarik dan sangat bermanfaat. Tapi sekedar usul, kalo bisa diberi gambar jadi bisa ada gambarannya. Terimakasih.

    ResponderEliminar
  2. thanks untuk masukannya, segera akan kami follow up

    ResponderEliminar
  3. Saya tertarik dengan artikel diatas. Saya juga pernah mendengar metode pengolahan sampah organik dengan metode Keranjang Takakura. Mohon untuk menginformasikan metode ini secara detail dan dimana saya mendapatkan peralatannya?

    Salam Lestari,
    DWF

    ResponderEliminar
  4. mmm...mau tanya tentang tanaman hias apa yang cocok ditanam di pot? sama tanaman hias apa yang mudah pemeliharaannya

    ResponderEliminar
  5. Dear Mbak Stephanie,

    Beberapa tanaman hias yang sudah dilakukan penelitian oleh NASA sebagai tanaman yang mampu menyerap gas-gas polutan di dalam ruangan dan juga dapat ditanam di pot adalah sebagai berikut:

    Formaldehyde

    1. Aloe barbadensis (Lidah Buaya)
    2. Chlorophytum comosum (Lili Paris)
    3. Philodendron sp.
    4. Dracaena fragrans (Hanjuang)
    5. Scindapsus aureus (Pothos)
    6. Syngonium podophyllum
    7. Fern/Adiantum (Leatherleaf Fern)
    8. Nephrolepis exaltata (Pakis Boston)
    9. Ficus elastica (Karet Hias)
    10. Ficus benjamina (Beringin)
    11. Aglaonema modestum (Sri Rejeki)
    12. Sanseviera laurentii (Lidah Mertua)
    13. Rhapis excelsa (Palem Waregu)
    14. Chrysalidocarpus lutescens (Palem Areca)
    15. Chamaedorea sefritzii (Palem Bambu)
    16. Phoenix roebelenii (Kurma Kerdil)
    17. Spathiphyllum sp.
    18. Dendrobium sp.


    Benzene

    1. Dracaena marginata (Hanjuang)
    2. Dracaena deremensis (Hanjuang)
    3. Dracaena warneckei (Hanjuang)
    4. Spathiphyllum sp.
    5. Aglaonema modestum (Sri Rejeki)
    6. Sanseviera laurentii (Lidah mertua)


    Trichloroethylene

    1. Dracaena marginata (Hanjuang)
    2. Spathiphyllum sp.
    3. Dracaena warneckei (Hanjuang)
    4. Sanseviera laurentii (Lidah mertua)


    Xylene

    * Phalaenopsis sp (Anggrek Bulan)


    Alcohol

    1. Dendrobium sp.
    2. Spathiphyllum sp.


    Ammonia
    Palem waregu (Rhapis excelsa)

    Acetone

    1. Spathiphyllum sp.
    2. Dendrobium sp.


    Selanjutnya adalah tanaman yang mampu memberikan kesegaran di dalam ruangan seperti:

    1. Chrysalidocarpus lutescens (Palem Areca)
    2. Pisang kerdil/dwarf (Musa acuminata)
    3. Palem waregu (Rhapis excelsa)
    4. Spathiphyllum sp.
    5. Dendrobium sp.
    6. Sanseviera sp.


    Tips:
    Letakkan minimal 1 pot tanaman hias untuk luasan ruang 9 m2, agar rumah, gedung atau perkantoran lebih segar, sehat dan menyenangkan.

    ResponderEliminar
  6. Waah keren2…. btw sekarang udah ada lho website pembelajaran lingkungan hidup buat pelajar Indonesia
    alamatnya lenvy-online.com

    Buat matoa n pengunjung website lain Tolong disampein ke temen2 pelajar ya…

    ResponderEliminar
  7. wah blognya bagus, saya senang baca postingannya, besok saya mampir sini lagi ya.. salam.
    gardeningplan.blogspot.com

    ResponderEliminar
  8. sangat inspiratif dan menarik. Kalau banyak yang lakukan pasti rumah tambah hijau dan hemat. he..he...

    ResponderEliminar
  9. very inspiring....saya berniat mencobanya...
    Di mana tempat yang menjual bibit sayuran? mohon informasinya terima kasih

    ResponderEliminar
  10. Untuk sayuran bisa dilakukan tanpa harus membeli bibit secara khusus, misalnya biji cabai atau tomat yang sudah tua (matang dan membusuk) dari dapr kita tidak dibuang tapi dikeringkan dan selanjutnya disemaikan, bila sudah 3 cm bisa dipindahkan ke tanah yang lebih luas.

    Labu siam yang kita beli dan ada tunasnya bisa ditanam juga, begitu pula dengan sereh, bisa kita tanam juga yang sudah ada akarnya. langsung bisa di tanam di tempat yang kita inginkan.

    Ubi jalar ataupun singkong bisa kita tanam pula. semua ini telah saya lakukan di halaman rumah.

    Namun bila menginginkan bibit-bibit sayur lainnya dengan merek-merek tertentu bisa ditemui di mall-mall besar atau bisa juga dipasar tradisional pasti ada yang menjual bibit-bibit tanaman sayuran.

    ResponderEliminar
  11. Bagus skali artikelnya. Saya sudah mencoba dengan Tabulampot, ada lengkeng (pingpong), nangka cempedak, jambu air, jambu batu, mangga, rambutan, sawo, belimbing dan jeruk. beberapa diantaranya sudah mulai berbuah. Namun ada kendala ternyata beberapa tabulampot diserang rayap dari lubang air di bawah pot. Gimana cara mengusirnya, Makasih.

    Mohon bantuannya om Matoa. Saya ingin coba membuat komposter sederhana buat di rumah. Mohon kirimkan ke email saya ya, Terimaksasih.

    ResponderEliminar
  12. saya bukan mau beri tanggapan. Tapi mau nanya. Begini ceritanya, Pekarangan rumah saya telah saya tanamin cabe jahe dan lainnya..akan tetapi semakin lama, setiap saya korek tanah untuk menanam tanaman yang baru banyak sekali rayap. bagaimana cara membunuhnya.? Apakah dengan menyemprotkan anti rayap tanaman akan tetap hidup atau malah mat. Saya khawatir kalo saya semprot, tanaman yang telah tumbuh besar pada mati, dan sis-sia usaha saya.

    ResponderEliminar
  13. Oak Polarys,

    Untuk membasmi rayap pada tanaman Bapak, kami rekomendasikan membeli buku ini, semoga bisa mengatasi masalah Bapak...trims.

    Mencegah & Membasmi Rayap secara Ramah Lingkungan & Kimia
    Harga: Rp28.000
    (harga yang berlaku di Pulau Jawa)
    Penulis: Kurnia Wiji P & DR. Sulaeman Yusuf
    Jumlah halaman: 36 bw + 32 fc
    Cetakan: 1
    Penerbit: AgroMedia Pustaka

    ResponderEliminar
  14. terima kasi. salut dan slam sukses selalu. terus berjuang demi alam kita. salam

    ResponderEliminar
  15. artikelnya sgt inspiratif,dr dl q py impian py rmh yg asri n q hobi berkebun,sayang q tinggal di pemukiman padat n gak py kebun,halaman rmh jg gak ada,mk q pgn bkn kebun di atap,stlh membaca artikel ni mg impian jd kenyataan he he,thanks alot.

    ResponderEliminar