miércoles, 21 de mayo de 2008

Tanam Bakau, Cerita Rudi dari Bintan

Kami mempunyai sahabat seperjuangan di dalam merintis dan membangun Matoa yaitu Rudi Rohmansyah, saat ini ia sudah tidak secara penuh lagi di Matoa, namun di saat-saat cuti dan berada di Bogor kembali selalu kami sempatkan untuk bertemu, berdiskusi dan bahkan bisa jalan bareng lagi untuk melakukan kegiatan pendidikan lingkungan seperti saat di GKI Kebayoran. Ia kini sedang bertugas di Bintan, sebagai Spv. Tour Guide PT. Bintan Resort Cakrawala (BRC).

Ia menceritakan bahwa selama di sana, ia tetap aktif juga dalam kegiatan-kegiatan lingkungan dan memperkenalkan kepada publik (tamu dalam dan luar negeri) berbagai hal tentang alam Indonesia, termasuk di antaranya adalah ekosistem Mangrove.

Salah satu oleh-oleh yang Rudi bawa adalah cerita keterlibatannya pada kegiatan PT. BRC yang berencana untuk merestorasi hutan bakau seluas 4000 m2 untuk tahun ini dan 8000 m2 di tahun 2009. Mereka merencanakan akan menanam 20000 bibit dalam 2 tahun, dengan jenis bakau yang telah dikembangkan adalah Hibiscus tiliaceous (waru laut), Pandanus odoratissimus (pandan laut), Rhizophora apiculata (bakau minyak), Rhizophora mucronata (bakau kurap), Bruguiera sp, (bakau tanjang) dan Ceriops tagal (tengar).

Semoga upaya Rudi dan rekan-rekannya bisa berbuah hasil, tanaman bakau yang ditanam dapat bertahan hidup untuk waktu yang lama dan tidak menjadi upaya yang sia-sia. Amin.

2 comentarios:

  1. tetap,
    GO GREEN THE MANGROVE!!!!
    kmi dari green community mahasiswa biologi Universitas Negeri Semarang (UNNES) Jawa Tengah jg berkeinginan dpt ikut menanam dan memperbaiki ekosistem pesisir pantai di Semarang, tp selalu terhalang olehdana....
    tp jiwa dan semangat kami LETS SAVE OUR MANGROVE!!!!

    ResponderEliminar
  2. saya ingin bertanya
    apakah pandan laut sama wanginya dengan pandan biasa ???
    mohon di balas ya pak,,..

    ResponderEliminar