miércoles, 11 de febrero de 2009

Cagar Alam Hong Kong Ditutup

HONGKONG - Sebuah suaka burung di Hong Kong ditutup selama tiga pekan setelah seekor burung heron abu-abu yang mati terindikasi positif terkena virus flu burung H5. Jumat lalu, Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi mengatakan tes lebih lanjut akan memastikan apakah virus itu adalah strain dari H5N1 yang mematikan.

Cagar alam Mai Po akan ditutup bagi pengunjung sebagai langkah pencegahan. "Kami akan memantau situasinya dengan ketat dan meninjau ulang periode penutupan jika diperlukan," kata juru bicara departemen tersebut.

Cagar alam Mai Po berlokasi di ujung barat laut Hong Kong dan dikenal sebagai tempat perlindungan bagi burung migran selama puluhan tahun. Pihak departemen itu mengatakan mereka telah memeriksa sebuah peternakan ayam di dekat cagar alam tersebut, tapi tidak menemukan kematian tak wajar atau gejala flu burung.

Bangkai seekor burung dan seekor ayam yang ditemukan di dua lokasi berbeda di kota itu pada dua hari yang lalu juga mengandung virus H5 dan akan diuji lebih lanjut. Menurut pihak departemen itu, sebelum kejadian tersebut mereka telah menemukan strain H5N1 pada empat burung mati lainnya yang dikumpulkan dari Kepulauan Lantau sejak 29 Januari.

Menurut data di Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, sekitar 250 orang meninggal dunia karena terserang flu burung sejak 2003. Para korban umumnya mengadakan kontak dengan unggas yang sakit. Para ilmuwan khawatir virus itu pada suatu hari nanti bermutasi menjadi bentuk yang dapat menyebar dengan cepat di antara manusia dan memicu pandemi.

Pada Desember lalu, pejabat Hong Kong menemukan H5N1 pada seekor ayam di sebuah peternakan. Penemuan itu diikuti pembantaian lebih dari 90.000 ayam. Hong Kong adalah lokasi pertama di dunia yang mengalami wabah flu burung manusia, yakni pada 1997, yang menewaskan enam orang. AFP

Sumber:Koran Tempo

No hay comentarios:

Publicar un comentario