miércoles, 11 de febrero de 2009

Sel Surya Sayap Kupu-kupu

Shanghai-Sayap kupu-kupu tak hanya menginspirasi para seniman yang memuja keindahan corak dan warnanya. Penemuan bahwa sayap kupu-kupu memiliki sisik-sisik yang bertindak sebagai pengumpul tenaga surya kecil juga membuat sejumlah ilmuwan Jepang dan Cina berusaha mendesain sel surya yang jauh lebih efisien.

Dalam studi tersebut, Di Zhang, ilmuwan dari State Key Lab of Metal Matrix Composites Shanghai Jiao Tong University, Shanghai, Cina, bersama timnya mencatat bahwa saat ini para ilmuwan mencari material baru untuk menyempurnakan pengumpulan cahaya semaksimal mungkin dalam sel surya dye-sensitized yang dikenal dengan nama Sel Grätzel, sesuai dengan nama penemunya, Michael Grätzel. Sel ini memiliki efisiensi pengubah cahaya tertinggi di antara sel surya lainnya, setinggi 10 persen.

Perhatian para ilmuwan untuk menemukan material tersebut kini beralih pada sisik-sisik surya mikroskopis pada sayap kupu-kupu. Mereka menggunakan sayap alami kupu-kupu sebagai sebuah cetakan dan membuat salinan kolektor surya dan memindahkan struktur pemanen cahaya tersebut pada sel Grätzel.

Analisis penyerapan spektrum cahaya di bawah panjang gelombang cahaya yang dapat dilihat mengindikasikan bahwa efisiensi pemanenan cahaya fotoanoda pada film struktur sayap kupu-kupu itu lebih tinggi dibandingkan fotoanoda titania normal tanpa biotemplate. "Ini terjadi karena mikrostruktur spesial dan efisiensi sel surya secara keseluruhan dapat ditingkatkan," kata Di Zhang.

Tes laboratorium memperlihatkan bahwa kolektor surya pada sayap kupu-kupu menyerap cahaya jauh lebih efisien daripada sel surya dye-sensitized konvensional. "Proses fabrikasi ini jauh lebih sederhana dan cepat daripada metode lainnya dan dapat digunakan untuk membuat peralatan bernilai komersial lainnya," Di Zhang menjelaskan.

Sumber: SCIENCEDAILY/Koran Tempo

No hay comentarios:

Publicar un comentario