martes, 3 de febrero de 2009

TINGKAH LAKU BURUNG KASUARI

<Ditulis oleh Abdul Bari Ts, 1979>


Burung Kasuari tergolong dalam ordo Casuariiformes. Ordo ini terdiri dari dua famili, yaitu famili casuaridae dan dromidae. Di Indonesia hanya ditemukan famili casuaridae, yang terdiri dari tiga species : Casuarius casuarius, Casuarius benneti dan Casuarius unafendiculatus.

Ciri-ciri umum famili casuaridae a.l.:

Tubuh besar berbentuk pasak, tinggi bisa mencapai 150 cm.
Kakinya kokoh untuk berjalan dan berlari
Leher panjang, kokoh dan paruh besar – kuat
Tidak dapat terbang karena sayap degenerasi dengan bulu yang tidak sempurna dan terlepas.
Jari kaki 3 buah menghadap kedepan dengan kuku tajam.
Sulit dibedakan jantan- betinanya.

Di Indonesia burung ini ditemukan diIndonesia bagian Timur: Irian Jaya, Maluku (seram dan kepulauan aru). Jenis Casuarius casuarius telah dilindungi, namun kasuari telah jadi satwa buruan untuk dimakan dagingnya. Telurnya di Maluku menjadi bahan ukiran setelah isinya dibuang melalui lubang sebesar jarum. Kini kasuari sudah sulit ditemukan.

Tulisan ini dibuat semata-mata hasil pandangan sekilas atas beberapa tingkah laku kasuari (tanpa mengetahui jenisnya) ditambah keterangan penduduk setempat sewaktu penulis bertugas di Irian Jaya sebagai pegawai pada Dinas Kehutanan Irian jaya, pada waktu turni dihutan a.l. di Pegunungan Siduarsi, kecamatan Tor Atas kabupaten Jayapura, dan terhadap kasuari sitaan hasil peliharaan yang diliarkan kembali.


Tingkah laku makan

Tingkah laku makan merupakan bagian yang terpenting bagi kehidupan satwa. Makanan yang disuakai kasuari adalah buah-buahan, insekta dan terkadang juga makan batu-batuan kecil (menurut penduduk).

Sebagaimana jenis-jenis burung lain kausari menangkap mangsanya dengan mematuk dan mengejar-ngejarnya bila insekta terbang. Belum diketahui apakah kasuari makan cacing atau tidak. Belum pernah kasuari mengais tanah.

Buah-bauhan berkulit tebal seperti jambu-jambuan, kenari relative lebih mudah dimakannya. Buah yang tergeletak di tanah dipatuknya, buah yang telah terjepit satu atau dua kali kepalanya dihentak-julurkan sambil ditengadahkan dan diangkat ke atas, paruh dibuka lebar, maka buah segera masuk ke rongga mulutnya dan selanjutnya ditelan. Menggelusurnya buah dileher kasuari terlihat jelas.

Kasuari dalam mencari makanannya diduga selain mengambil buah yang telah jatuh ditanah juga berusaha untuk menjatuhkan buah dipohon yang relative masih bisa digetarkannya. Oleh terjangan kaki atau senggolan badannya. Dugaan ini disadarkan pada tingkah kasuari yang sewaktu-waktu menerjang sesuatu yang tegak dimukanya. Pernah beberapa kali kasuari menerjang drum kosong yang berdiri beberapa kali seperti bermain tanpa dilatih sebelumnya. Gerakannya seperti ayam berkelahi hanya tidak dengan mematuk, kepalanya tegak ke atas.

Mengenai batu-batu kecil yang ditelannya mungkin merupakan tingkah laku makan yang penting dalam usaha untuk menghancurkan makanan, buah-buahan yang relative keras dalam temboloknya.

Berkembang biak

Kasuari sering kelihatan di hutan, berdua-dua, kalau lebih terlihat yang lainnya kecil-kecil, anaknya. Mungkin kasuari hidup berpasangan, tetapi pernah juga menemui kasuari berjalan sendiri. Menurut penduduk, kasuari yang demikian biasanya betina, kerena yang jantan sedang mengerami telurnya. Penduduk Somenente, TOR Atas mengatakan kasuari betina dapat bertelur sampai delapan butir, yang jantan mengeraminya sekitar 2 bulan.

Pernah pula menemukan telur kasuari 2 butir diatas serasah daun tergeletak begitu saja, tidak tampak adanya bentuk sarang. Menurut penduduk pula, kasuari tidak membuat sarang. Sarang baru terlihat bentuknya bila telur telah dierami yang jantan, serasah dan tanah berlekuk ke bawah.

Anak kasuari yang masih kasuari kecil berbulu coklat dan bergaris-garis coklat muda seperti anak babi hutan. Berapa lama anak kasuari ikut bapak-induknya belum jelas, mungkin sekitar 5-6 bulan.

Jalan dan lari

Sebagai burung yang tak dapat terbang, maka jalan dan lari merupakan kemampuannya yang utama baik dalam mencari makanannya maupun menhindarkan dirinya dari bahaya yang mengancam.

Dalam keadaan tidak ada bahaya kasuari berjalan dengan kepalanya tegak keatas atau sedikit lehernya dibengkokkan, tetapi kepala tegak atau sedikit menunduk. Lain halnya bila lari, maka kepalanya lurus datar dengan tubuhnya, malah terkadang lebih rendah dengan lincah meliuk-liuk diantara ranting semak atau batang pohon kecil. Hal yang tersebut akhir terutama bila ia sedang menghindarkan diri dari bahaya. Badannya yang berbentuk pasak memang sangat mempermudah gerakakannya dalam hutan.

Kakinya yang kokoh dengan kukunya yang tajam pada ketiga jarinya yang menghadap kemuka serta paruhnya benar-benar sangat membahayakan, bila kasuari melawan dan menyerang musuhnya. Bagi manusia benar-benar harus waspada. Seekor kasuari yang tiba-tiba bertemu dengan kita dan berhadapan arah, maka ia akan diam, mukanya tajam seperti menyelidiki gerakan apa yang dilakukan kita. Mata dan kepalanya yang biru bagi penulis terasa menakutkan.

Gerakan selanjutnya dari burung tersebut adalah lari melingkar membantuk busur sejauh busur sejauh 20 – 30 m, bolak-balik sangat cepat. Tindakan itu merupakan gerakan persiapan menyerang bila diganggu. Untuk kasuari yang takut, maka sejak bertemu langsung lari cepat menyelinap dan hilang.

Karena tingkah lakunya yang demikian maka penduduk yang berburu kasuari sendirian sangat waspada, segera setelah melihat kasuari lasngsung menyerangkan tombak atau panahnya, sebab bila kasuari sudah melihat ia sangat lincah menghidar atau berbahaya bila melawan.

Kasuari Peliharaan

Kasuari tampaknya dapat dipelihara dengan mudah. Sebagai burung yang tak dapat terbang, maka kandangnya cukup berupa pagar, lalu disediakan tempat berteduhnya disudut atau tengah kandang.

Kasuari yang telah lama dipelihara punya tingkah laku mirip anjing, cerdik, bisa diajak gurau oleh si pemilik atau pemelihara. Dapat dilepaskan dari kandang dari kandang dan kembali pulang.

Sekalipun demikian tingkah laku yang lain masih sulit diduga, pernah terjadi kasuari yang telah dipelihara tiba-tiba menyerang anak pemelihara yang biasa menggurauinya. Sangat fatal, perutnya robek diterjang kaki dan kukunya yang tajam kemudian meninggal.

2 comentarios:

  1. Menurut saya, burung kasuari perlu di lstrikan.. Karena bgi sya brng kasuari memiliki ciri khas dan dya trik tersendiri... Burung kasuari harus di lindungi dan di lestrikan

    ResponderEliminar
  2. Mbak Nuria, burung Kasuari, termasuk burung yang dilindungi oleh undang-undang

    ResponderEliminar