jueves, 5 de marzo de 2009

29 Tahun Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Menuju Taman Nasional Model Terbaik di Asia

SIARAN PERS
Cianjur, 6 Maret 2009. Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki arti penting dalam sejarah konservasi Indonesia.  Sejak tahun 1800-an, kawasan ini telah dikenal sebagai tempat penelitian botani hingga saat ini.  Dalam perkembangannya, pada tahun 1977 kawasan TNGGP juga ditetapkan oleh UNESCO sebagai area inti Cagar Biosfer Cibodas.  Pada tanggal 6 Maret 2009 ini, TNGGP telah genap berumur 29 tahun sebagai taman nasional.

Berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan, TNGGP terletak di 3 wilayah Kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Ir. Sumarto, MM. mengatakan, ”Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memberikan air sebagai sumber kehidupan bagi lebih dari 23 juta jiwa, tidak hanya bagi penduduk di tiga kabupaten yang mengelilinginya, tetapi juga bagi penduduk di Jakarta, Lebak, Pelabuhan Ratu,Tangerang, Depok dan Bekasi.” TNGGP merupakan sumber air raksasa yang menjadi hulu dari 4 Daerah Aliran Sungai besar, yaitu Ciliwung, Cisadane, Cimandiri dan Citarum.

Sebagai perintis dalam pengembangan pendidikan lingkungan, pada hari ulang tahun TNGGP, juga telah melakukan revitalisasi Pusat Informasi Pengunjung Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang secara seremonial dilakukan oleh Sekretaris Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan. Pusat Informasi Pengunjung juga berfungsi sebagai wahana pendidikan konservasi alam bagi pengunjung, selain memberikan layanan informasi pelestarian kawasan,pengelolaan kawasan dan informasi pendakian. Peresmian Pusat Informasi Pengunjung ini diharapkan dapat dijadikan langkah awal untuk mewujudkan visi TNGGP sebagai ”Taman Nasional Model yang mantap dan mandiri sebagai lokasi pendidikan konservasi terbaik di ASEAN dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar“.

Selain itu, pada saat yang bersamaan pula telah diresmikan Instalasi Tenaga Listrik Mikrohidro yang berkekuatan 2.500 watt–3.000 watt. Pembangunan instalasi pembangkit listrik mikrohidro digunakan untuk mencapai tujuan penggunaan energi listrik yang ramah lingkungan di kantor Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Karena di Cibodas ini memiliki sumber air yang sangat melimpah yang dapat dijadikan sebagai sumber energi listrik. Selain hal tersebut juga dijadikan sarana pendidikan lingkungan.

Kawasan TNGGP merupakan salah satu Taman Nasional tertua di Indonesia, diumumkan pada tanggal 6 Maret 1980 sebagai Taman Nasional melalui Keputusan Menteri Pertanian dengan luasan 15.000 ha. Pada tahun 2003, kawasan TNGGP kemudian diperluas menjadi 21,975 ha melalui SK Menteri Kehutanan No. 174/Kpts II/2003.

Dengan momentum hari jadi tersebut, juga dilaksanakan Sosialisasi Program Komunitas Friends of Gede Pangrango. Direktur Matoa Albarits, Budi Hartono mengatakan,”Pusat informasi pengunjung dan program Friends of Gede Pangrango ini dimaksudkan untuk memberi ruang yang lebih luas kepada publik/ masyarakat umum untuk ikut terlibat dan berpartisipasi aktif dalam melakukan upaya untuk menjaga dan menyelamatkan kawasan TNGGP.”

Pada siang hari ini juga TNGGP bersama Matoa Albarits menyelenggarakan Pesta Anak Untuk Pelestarian Air dengan melibatkan secara aktif sekolah-sekolah yang berada di Jakarta,Bekasi, Bogor, Tangerang serta daerah terdekat seperti Cibodas, Cipanas dan Cianjur di SDN Benhil 12 Pagi Jakarta, SD Tegalega 1 Bogor, SD Katolik Ricci 2 Pondok Aren Tangerang, SD Jayagiri Rarahan Cibodas, SD Sukana Galih 1-  Cipanas, SDN Polisi 4 Bogor, SD Jayagiri Rarahan Cibodas, SDN Cimacan 1, Cianjur, SD Sukana Galih 1, Cipanas, SDN Cijedil Cugenang Cianjur dan lain-lain. Dengan harapan generasi muda penerus bangsa memahami fungsi penting Taman Nasional sebagai daerah resapan air yang sangat penting bagi kawasan di kawasan JABODETABEK.

Sasaran semua program ini adalah seluruh masyarakat dunia dimana saja berada, yang memiliki keperdulian terhadap penyelamatan kawasan TNGGP. Melalui sistem kemitraan diharapkan akan ada peningkatan kesadaran pentingnya kawasan ini bagi umat manusia sehingga menjadi kewajiban kita semua untuk selalu menjaga kelestariannya.

Informasi lebih lanjut:

Ir. Sumarto, MM. | Kepala BB TNGGP | 0263-512776|sumarto@gedepangrango.org
Dra. Ratna Widuri, MSi.| Kepala SubBag Humas| 0812 105 0082 | info@gedepangrango.org
Budi Hartono | Direktur Matoa Albarits | 0812 817 0314 |budi@matoa.org
Novrida Masli | YBUL  | 0813 108 09527 | novrida@ybul.or.id

Catatan untuk editor:


Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan taman nasional pertama di Indonesia yang mewakili ekosistem hutan pegunungan tropis Indonesia. Informasi lengkap silahkan kunjungi gedepangrango.org


Matoa Albarits adalah LSM lingkungan hidup yang beraktifitas sebagai penyedia media lingkungan hidup yang berbasis di Bogor. Dengan misi sebagai pemberi inspirasi, bangun lingkungan lebih baik dan wujudkan gaya hidup ramah lingkungan. Informasi lengkap silahkan kunjungi matoa.org


Yayasan Bina Usaha Lingkungan - YBUL, adalah sebuah organisasi nirlaba yang berlokasi di Jakarta. Bidang kerja YBUL meliputi energi pedesaan dan energi terbarukan, perubahan iklim dan pemberdayaan usaha berbasis rakyat yang ramah lingkungan. YBUL memusatkan segenap karya dan pikirannya menuju Justice in Energy-keadilan dalam berenergi, karena setiap rakyat Indonesia seharusnya memiliki hak yang sama, proporsional dan berwawasan lingkungan dalam memanfaatkan sumber energi untuk meningkatkan kesejahteraannya. Untuk informasi lengkap silahkan kunjungi ybul.or.id

No hay comentarios:

Publicar un comentario