viernes, 27 de marzo de 2009

Taman Sringanis Tanda Kasih Putu Oka

Bogor-Begitu memasuki Taman Sringanis, suasana sejuk yang dirasakan. Rimbun dengan tumbuhan obat, mulai dari kaca piring sirih merah, melati jepang dan banyak lagi. Sambil menunggu peserta kursus penulisan narasi dari Eka Tjipta Foundation datang, aku pun menghampiri Putu Oka Sukanta, memperkenalkan diri. Ia duduk di teras rumah, ditemani istrinya.

Di depannya ada meja dengan tumpukan buku dan DVD. Semuanya karya Putu Oka. Salah satu novelnya berjudul Merajut Harkat, sengaja Ia pesan dari penerbitnya, karena sudah tidak di cetak lagi. Dan hanya ada 13 buku saja yang Putu dapatkan.

Saya pun membalik-balik beberapa buku. Mana yang menarik untuk dibeli dan pantas dibaca ya? Putu seperti membaca pikiran saya. “ itu, buku saya, sudah langka, kamu harus beli.”
Berpikir sejenak, akhirnya buku Merajut Harkat pun pindah ke dalam tas. Uang 50 ribu saya bayarkan.

Berkemeja biru polos dan bertopi. Pria berusia 70 tahun ini ditemani istrinya Endah Lasmadiwati, menanti kedatangan tamu-tamu ETF. Rupanya, Putu Oka tidak setiap hari tidur di Taman Sringanis ini. Dia habiskan waktunya di Rawangun, Jakarta. Tak lama, wanita berjilbab pun muncul dengan membawa baki berisi gelas-gelas kecil. Disusul dua poci minuman, satu berwarna merah maroon, satu teko lagi berwarna kekuningan. Minuman apa gerangan? Ternyata, teh rosella dan kombucha.

Satu gelas kecil di isi cairan kombucha. Minuman dari jamur. Rasanya, jreng! Ada rasa ragi tape, menyegarkan. Tak lama, tamu ETF pun berbondong-bondong datang. Dan masing-masing mencicipi minuman tadi.

Di atas tanah seluas 1000 m2 Taman Sringanis ini dibangun di Cipaku, Bogor. Tanda kasih pada dua orang perempuan yang telah berjasa dan mendidik Putu Oka. Yaitu Ni Ketut Taman, Ibu yang melahirkan Putu Oka. Dan Ni Ketut Sri Renganis, bu’de yang telah membesarkannya. Jadilah, kebun obatnya di Cipaku, diberi nama Taman Sringanis.

“Tadinya mau saya tambahkan Taman Endah Sringanis. Saya ambil nama istri saya, tapi dia ndak mau,” sambil tergelak dia menceritakan ihwal Taman Sringanis.

Putu bercerita, semasa perjuangan dulu, pemuda-pemuda sembunyi di rumah bu’denya. “Betapa perkasanya. Kalau Indonesia punya Kartini. Saya cukup kenal Sri Renganis saja,” tegas Putu Oka.
Selain piawai dalam menulis buku, Putu Oka juga akupunturis. Ini dia dapat saat dipenjarakan dulu. Pemasungan ide dan kreativitas saat di penjara, tak memasung Putu Oka untuk belajar dan bertanya pada sesama teman di tahanan. Di Taman Sringanis ini, Dia bekerja dengan penderita HIV. Putu prihatin ada diskriminasi terhadap penderita HIV.

“Saya mau bergabung dengan mereka, pekerja sex bergabung di sini. Berbagai masyarakat dimarginalkan. Berapa orang yang mau aktif dengan HIV?” menohok kami semua.

Menyinggung masalah pengobatan, dengan semangat Putu Oka menerangakan bahwa di dalam tubuh kita ini ada energy vital, yang berakumulasi di beberapa tubuh kita. “ Titik akupuntur ini, juga titik diagnosa,” menjelaskan pada peserta. Putu juga menulis buku-buku pengobatan. Menurutnya royalty buku pengobatan lebih baik ketimbang buku sastra.

Kiprah Putu Oka di dunia kesehatan dan tanaman obat diakui oleh Departemen Kesehatan. Bahkan sering meminta Putu untuk mengajar dan berbicara di beberapa seminar. Keahlian ini telah membawa Putu Oka keliling di 23 negara. Bahkan mantan tahanan komunis ini pernah dua kali di undang ke Amerika.

6 comentarios:

  1. Bpk/Ibu Yth,
    Saya ibu Ratna diMakassar,salah satu konsumen yg sudah mengkonsumsi herbal sambiloto produksi Taman Sringanis untuk menjaga stamina,kalau tidak keberatan apa boleh bpk/ibu mengirimkan brosur/daftar dari herbal2 yg lainnya plus harga tentunya,alamat saya: jln.savu no.5 hp:08124239439,trim's TUHAN memberkati bpk/ibu semua

    ResponderEliminar
  2. Yth, Ibu Ratna
    Silahkan kontak langsung Taman Sringanis dengan alamat Kamp. Cimanengah RT 002/05 No. 29, Cipaku. Bogor Selatan. Tel: (0251) 370692.
    Semoga Bermanfaat

    ResponderEliminar
  3. kepada pak putu dan ibu endah, saya ingin bertanya, apakah ilmu akupunturnya dapat diajarkan kepada orang lain . kalaupun ada pelatihannya, bagaimana caranya untuk mendapatkan pelatihan akupuntur yang saya maksudkan. terima kasih.

    ResponderEliminar
  4. Assalamualaikum Wr. Wb...
    Bpk/ Ibu Yth,

    Saya Tony, Mahasiswa IPB lagi ingin meneliti tanaman pegagan, setelah saya baca, di Taman Sringanis dijual juga bibit pegagan, Kalau boleh tahu, harga satuannya berapa ya?

    ResponderEliminar
  5. Ibu atau Bapak yang terhormat
    mohon kirannya kami dapay diberikan informasi perihal tanaman obat di Sringanis ini
    kami rencana sedang mengusahakan tamu dari luar untuk bulan 4 ini untuk datang berkunjung mekihat kebun tanaman obat
    mohon infonnya lebih lanjut dgn siapa nantinnya kami kontak
    sekian dan terimakasih
    Adi Barata
    0811200967
    0811234904

    ResponderEliminar
  6. Selamat sore,

    Ibu atau Bapak, maaf sy mau tanya bagaimana caranya apabila kami ingin berkunjung kesana,apa yang perlu dipersiapakan? kami adalah kelompok PKK yg berjumlah 45 orang.Kami ingin sekali berkunjung sekaligus belajar mengenai apotik hidup.

    Kami tunggu infonya lebih lanjut.
    Sekian terima kasih.

    ResponderEliminar