viernes, 13 de marzo de 2009

Semarak Pesta Anak Peduli Air

Cianjur – Selepas sholat Jum’at, diantara deretan meja pameran yang memeriahkan ulang tahun ke-29 Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, terlihat warna warni pakaian daerah dikenakan anak-anak.

Mereka datang dari Jakarta, Tangerang, Bogor dan Cianjur. Hari itu, tanggal 6 Maret 2009 mereka akan menunjukkan prestasinya dibidang seni, wujud kepeduliaan terhadap lingkungan dan  air yang semakin kritis kondisinya.

Dihadapan 150 orang anak, pesta pun dibuka oleh Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Ir. Sumarto, M.M. Sebelum mereka pentas, anak-anak diajak bermain Tupai dan Pemburu oleh Deny Boy Mochran. Lima orang anak mewakili sekolahnya untuk bermain Tupai dan Pemburu. Permainan ini berhasil mencairkan ketegangan diantara anak-anak.

Selepas bermain Tupai dan Pemburu, 36 orang anak berseragam putih dari SD Giri Mukti, Cianjur, bermain angklung dengan cantik membawakan lagu visi misi Cianjur.Sedangkan dari Jakarta, ada SD Benhil 12 Jakarta, dengan paduan suaranya membawakan tiga lagu. Tak kalah menarik adalah penampilan dari SD. Katolik Ricci II, dari Tangerang. Mereka memainkan alat-alat musik dari barang bekas, seperti botol gallon, pipa paralon dan kaleng.

Selain alat musik dari barang bekas, Pesta Anak Peduli Air juga bertambah meriah dengan petikan kecapi dari SD Jayagiri yang mengiringi rampak sekar. Semua mencerminkan kecintaan anak-anak pada alam dan lingkungan yang semakin rusak dan mengajak kita untuk menjaganya.

Sekolah Dasar di sekitar kawasan Gunung Gede Pangrango dan Cianjur banyak menampilkan tarian daerah dan puisi-puisi tentang alam. Misalnya dari SD Negeri Cimacan membacakan sajak sunda berjudul Lodaya, yang menceritakan keberanian Harimau.

Peserta Pesta Anak ini selain yang sudah disebutkan tadi, antara lain : SD Negeri Polisi 4, Bogor, SD Negeri Rarahan, Cianjur, SD Negeri Cijedil yang mendendangkan Pupuh Kawih. SD Negeri Sukanagalih I, Pacet, membawakan Tari Klasik Sekar Putri dan jaipongan. Juga MIS Al-Ikhklas, Gunung Putri membawakan Jaipongan. Tak kalah gagahnya, tarian Kuda Lumping yang dibawakan SD Negeri Tegallega 1, Bogor menambah kemeriahan Pesta Anak ini.

Disela-sela penampilan mereka, ada dongeng dari Koen Setyawan, penulis buku satwa seri Indonesia yang menceritakan tentang Harimau dan belangnya. Anak-anak tampak serius mendengarkan dongeng dari Koen.

Selesai pentas dan mendengarkan dongeng, di akhir acara, peserta diajak menonton film yang berjudul “Serasi Bersama Alam”. Puas rasanya menyaksikan kegembiraan di wajak anak-anak. Saat diberi ruang, mereka bisa mengekpresikan dirinya dengan maksimal.

6 comentarios:

  1. Untuk menjaga lingkungan dan alam sekitar bukan saja kewajiban daripada anak - anak yang notabene adalah generasi penerus bangsa, tapi juga menjadi kewajiban bagi para orang dewasa dan orang tua agar mereka dapat mengajarkan anak - anak nya. Ada baiknya acara seperti yang telah dilakukan di TNGGP dapat dilaksanakan kembali, tentunya dengan tema yang berbeda, jika bisa yang dapat melibatkan seluruh anggota keluarga. Love your earth and earth will provide everything you need...

    ResponderEliminar
  2. Peduli air memang harus dikenalkan pada anak sejak dini. Tapi, dari acara itu mana yang berkisah tentang peduli airnya. Kok cuma dibuka, lalu bermain tupai dan pemburu, ada paduan suara, main angklung, main musik pakai barang bekas lalu dongeng. Lha kegiatan yang mencerminkan peduli airnya mana? Lupa dimasukkan ya?

    ResponderEliminar
  3. Pak Affandi, kepedulian terhadap air pada pesta itu memang tidak terlihat dalam gerak dan tarian, tapi ada beberapa puisi yang menceritakan mereka peduli terhadap air juga pada pesan-pesan moral yang disampaiakan di sela-sela pesta. terima kasih

    ResponderEliminar
  4. Terima kasih Mbak Irma, kalau pas enggak ngeliat langsung memang susah ngerasain basahnya air waktu pesta air tersebut. Selamat berjuang demi lingkungan.

    ResponderEliminar
  5. Ristianto Pribadi (Tito)16 de marzo de 2009, 9:42

    Thank you for the excellent work of Matoa.
    Keep up the great work.

    ResponderEliminar
  6. terima kasih banyak atas kesempatan dan peluang yang diberikan Mas Tito

    ResponderEliminar