lunes, 2 de marzo de 2009

Pengembangan Tanaman Cendana

Pemilihan Umum 2009 memiliki asas One Man One Vote. Bersamaan dengan momentum Pemilu 2009, Presiden menargetkan, bangsa Indonesia harus bisa menanam One Man One Tree yang sudah dimulai sejak awal Februari 2009.

Kegiatan menanam pohon sebetulanya sudah dimulai sejak tahun 2007. Targetnya pun berbeda setiap tahunnya. Tahun 2007, harus menanam 79 juta bibit pohon, realisasinya 86,9 juta pohon. Berikutnya, pada 2008, target 100 juta bibit pohon, ternyata berhasil menanam 109 juta pohon.Tahun 2009 ini targetnya, sesuai dengan jumlah penduduk Indonesia, 230 juta jiwa, Bangsa Indonesia harus menanam sebanyak 230 juta pohon.

Berkaitan dengan One Man One Tree, tanggal 12 Februari 2009 lalu, Menteri Kehutanan, M.S. Kaban bersama Gubernur Nusa Tenggara Timur telah melakukan penanaman dan pencanangan pengembangan tanaman Cendana. Penanaman Cendana ini dilakukan di Desa Ponai, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pertimbangan menanam Cendana di Desa Ponai, selain kondisi dan waktu, juga didukung musim hujan masih sangat baik. Akses jalan menuju lokasi pun cukup baik. Selain itu, di Desa Ponai telah ada Kelompok Tani Cendana binaan Balai Penelitian Kehutanan Kupang yang bekerjasama dengan Lembaga Penelitian Universitas Nusa Cendana. Program rehabilitasi pohon Cendana di Nusa Tenggara Timur, adalah prakarsa Menteri Kehutanan di tahun 2006.

Saat pencanangan, telah dipersiapkan areala seluas 1,7 hektar dan bibit Cendana sebanyak 1.200 batang. Sebelumnya, pada minggu ketiga, Desember 2008 telah ditanam sebanyak 7.700 bibit Cendana yang disiapkan BPK Kupang dan Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (B2PBPTH) Yogyakarta di areal seluas 5,3 hektar di pekarangan dan kebun Masyarakat.

Untuk kesiapan bibit, sampai dengan September 2008, bibit generatif di BPK Kupang sebanyak 10.000 batang dan siapa tanam pada bulan Desember 2008 . Sementara, BPDAS Benain Noelmina Kupang, juga memiliki bibit generatif sebanyak 20.000 batang yang siap ditanam pada bulan Desember 2008 lalu.

Sedangkan bibit vegetatif dengan kultur jaringan, B2PBPTH Yogyakarta telah menyiapkan sebanyak 700 batang dan siap tanam pada pertengahan tahun 2009 ini. Sementara bibit Cendana dengan kultur jaringan dari Puslit Bioteknologi LIPI saat ini baru dalam tahap multiplikasi dan baru siap tanam pada akhir tahun 2009 nanti.

Tanaman ini bisa tumbuh pada ketinggian 50 -1200 m dpl, dengan curah hujan 625 1625 mm/th dengan bulan kering 9-10 bulan. Saat ini populasi Cendana sangat mengkhawatirkan, terancam punah. Dari tahun 1987 – 1997, populasi pohono Cendana di NTT mengalami penurunan hingga 53,96%.

Kata Cendana, identik dengan wewangian untuk perawatan tubuh wanita. Ada minyak Cendana, rempah-rempah, aromatherapy, campuran parfum atau bahan dupa. Cendana adalah tumbuhan asli Indonesia yang tumbuh di Propinsi Nusa Tenggara Timur, seperti Pulau Timor, Sumba, Alor, Solor, Pantar, Flores, Roti dan pulau-pulau lainnya. Cendana juga bisa dijumpai di Gunung Kidul, Imogiri, Kulon Progo, Bondowoso dan Sulawesi.

Cendana adalah, tanaman komoditi dan potensial bagi perekonomian di Indonesia. Nilai ekonomi itu didapat dari kandungan minyak (santalo) dalam kayu yang beraroma wangi yang khas. Melalui penyulingan, minyak Cendana dapat digunakan sebagai perawatan tubuh, obat-obatan dan bahan minyak wangi atau parfum tadi. Kayunya juga bernilai ekonomi, dapat digunakan sebagai kerajinan ukiran, patung, kipas, tasbih dan lain-lain.

Saat ini minyak Cendana banyak di ekspor ke Eropa, Amerika, China, Korea, Taiwan dan Jepang. Untuk produk kerajinan kayunya, masih untuk konsumsi dalam negeri saja. Setiap tahun, kebutuhan minyak Cendan dunia, sekitar 200 ton. Dari jumlah tadi, kebanyakan disuplai dari India, yait 100 ton (50 %). Sisanya dari Indonesia, Australia, Kaledonia Baru dan Fiji, masing-masing mensuplai 20 ton, jadi masing kekurangan sekitar 80 ton per tahunnya.

Jadi, Indonesia masih punya peluang untuk memenuhi kebutuhan Cendana dunia.

Sumber: menlh.go.id

9 comentarios:

  1. wan fakhruddin ali10 de marzo de 2009, 4:13

    adakah cendana sama dengan gaharu atau agarwood.

    ResponderEliminar
  2. Pohon Cendana berbeda dengan gaharu

    ResponderEliminar
  3. adakah yg punya ukiran gajah dari kayu cendana?? saya mau beli utk kado temen ulang tahun. thanks

    ResponderEliminar
  4. Kami tidak tahu informasinya

    ResponderEliminar
  5. apakah ada yg punya info ttg sejarah pengembangan cendana di jawa? saya butuh info ttg tempat tumbuh/sebaran alaminya (provenan) dan pertanaman buatan (raslahan).
    sekedar tambahan info utk bpk wan fakhruddin: gaharu (Auxilaria sp) beda dg cendana (Santalum album), walaupun keduanya punya fungsi yg sama yaitu aroma wood dari minyak dan pangkal batangnya.
    utk bu utari: macam2 suvenir kayu dijual di (1) desa wisata Bobung, Patuk, Gunungkidul; (2) Kasongan, (3) desa wisata Krebet, sebelah Barat Kasongan.

    ResponderEliminar
  6. sedikit ralat dan tambahan... Nama latin gaharu adalah Aquilaria filaria dan Aquilaria malaccensis. Kalau cendana diambil minyak dan kayu (pangkal batang)nya, sedangkan gaharu diambil eksudat (senyawa) yang keluar dari batang terinfeksi.

    ResponderEliminar
  7. Saya menanam yang saya asumsikan Cendana, berbunga putih kecil-kecil sekali, di kerubungi semut, buah hijau saat masih muda, berwarna merah pink transparan kalau sudah tua, hanya ada sedikit saja rasa manis. biji buah kalau kering berbau manis seperti fermentasi / dan seperti mengandung alkohol. Biji saya semai dalam 2 minggu berkecambah, sulit besar setelah daun tumbuh 4 lembar. PERTANYAANNYA : Apakah itu CENDANA, sedangkan yang saya lihat gambar di INTERNET berbeda dengan Cendana yang saya Asumsikan. tolong beri tanggapan di email saya : binasurawa@yahoo.com atau bina.surawa@ritzcarlton.com

    ResponderEliminar
  8. kami punya bibit 30 s/d50cm, ditanam berdampingan dgn sejenis krokot / cabe / (akasia -+jarak 2mtr)

    ResponderEliminar
  9. fotonya benaran cendana ya!!!perasaan bukan soalnya ditimor cendana lebih banyak!!!!

    ResponderEliminar