miércoles, 4 de marzo de 2009

Menggapai Harapan dengan Energi Terbarukan

Aplikasi dalam kehidupan masyarakat desa
Udara terik begitu menyengat saat tiba di Desa Manikin, kecamatan Tarus, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Namun walaupun terik panas begitu menyengat, terasa sekali udara yang bersih bebas dari polusi. Udara kering dan panas adalah biasa di wilayah ini, karena hampir 8-9 bulan merupakan musim kemarau, sedangkan musim hujan rata-rata setiap tahun hanya 3-4 bulan saja. Sehingga pemandangan rumput kuning dan kering sudah menjadi pemandangan yang umum kita temui di sebagian besar wilayah propinsi Nusa Tenggara Timur ini.
Selain dikenal dengan masa musim kemarau yang panjang, wilayah propinsi Nusa Tenggara Timur dikenal juga sebagai wilayah kepulauan, yang terdiri dari gugusan pulau besar Flores, Sumba, Timor dan Alor atau biasa disebut sebagai tanah Flobamora. Apabila dijumlah ternyata terdapat kurang lebih 566 buah pulau, dengan luas daratan sekitar 47 ribu km2. Walaupun memiliki daratan yang luas kepadatan penduduknya per km2 hanya 82 orang. Dengan kondisi geographis seperti ini, tidak aneh jika masih banyak wilayah yang terisolir karena tidak didukung dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai seperti akses jalan, jaringan listrik maupun komunikasi.
Kondisi di Nusa Tenggara Timur merupakan cermin kondisi yang masih amat lazim ditemui di daerah lain di Indonesia. Buruknya kondisi infrastruktur tentunya berpengaruh pada tingginya biaya distrbusi barang keperluan rumah tangga maupun input kegiatan ekonomi masyarakat, termasuk minyak tanah, yang pada akhirnya menyulitkan pertumbuhan pembangunan pedesaan.
Melihat kondisi umum ini, maka YBUL sebagai salah satu organisasi non pemerintah yang telah berdiri sejak tahun 1993, mencoba mengambil peran dalam pembangunan masyarakat pedesaan, melalui penerapan teknologi yang memanfaatkan sumber energi yang terbarukan (renewable energy). YBUL berharap dengan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan tersebut, masyarakat dapat melakukan kegiatan bernilai tambah yang menghasilkan kontribusi pada pendapatan keluarga. Selain itu, pemakaian teknologi ramah lingkungan juga dapat menurunkan ongkos produksi dibandingkan jika menggunakan minyak tanah, sehingga masyarakat dapat menghemat.
Berkenalan Dengan Oven Matahari
Kegiatan yang dilakukan oleh YBUL di kampung Manikin, Oebelo dan Noilbaki Kecamatan Tarus, Kabupaten Kupang merupakan salah satu contoh introduksi teknologi yang memanfaatkan kekayaan sumber daya energi alam, yaitu oven dengan tenaga matahari. Oven ini terbuat dari bahan yang murah dan mudah ditemui di setiap tempat seperti multiplek, kaca, cermin dan alumunium foil. Cara membuatnyapun sederhana, sehingga apabila dihitung biaya produksinya berkisar 300 ribu rupiah per buah. Untuk mengoperasikan alat ini pun sangatlah mudah, dengan dibawa ketempat terbuka kemudian cermin diarahkan sesuai dengan posisi matahari, maka proses memasakpun bisa segera dilaksanakan.
Oven dengan tenaga matahari ini bisa dipergunakan untuk memasak ikan pindang, roti dan berbagai kue lainnya. Rata-rata dalam satu hari kegiatan memasak sudah dapat di mulai dari jam 9 pagi sampai jam 3 siang. Pengalaman selama ini dalam satu hari dapat memasak ikan pindang sebanyak empat kali, sedangkan kalau untuk membuat kue dapat menyelesaikan 15 loyang. Karena tidak menggunakan api, maka perawatan oven tenaga matahari ini pun sangatlah sederhana, cukup dibersihkan setelah digunakan dan disimpan ditempat yang kering. Dengan pemeliharaan yang baik maka masa pakai oven ini bisa lebih dari 3 tahun.
Dari segi pendapatan masyarakat ternyata terjadi peningkatan yang nyata, apabila dipergunakan untuk membuat ikan pinggang ternyata terjadi peningkatan nilai rata-rata 2500 rupiah per kg, sehingga perhari terjadi peningkatan nilai sekitar 20.000 rupiah perhari karena oven mampu memasak 8kg perhari. Apabila dipergunakan untuk membuat roti, rata-rata penghasilan bersih sekitar 6000 rupiah perhari. Penghematan penggunaan minyak tanah pun sangat terasa yaitu berkisar 1-2 liter per hari yang harganya saat ini 1.200 rupiah per liter, sehingga dalam satu bulan terjadi penghematan biaya penggunaan minyak tanah sebesar Rp 36.000 – Rp 72.000 serta terjadi penambahan pendapatan berkisar Rp 150.000 – Rp 500.000 per bulan. Kegiatan di di kampung Manikin, Oebelo dan Noilbaki membuktikan bahwa penerapan teknologi ramah lingkungan dapat meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat, karena terjadi penghematan biaya hidup dan terjadinya peningkatan pendapatan. Sayangnya, karena mengandalkan keberadaan sinar matahari yang cukup, pemanfaatan oven ini hanya efektif selama 8-9 bulan di musim kering.
Mengingat sangat mudah membuat dan mengoperasikan alat ini maka oven ini dapat direplikasi diberbagai tempat yang memiliki iklim dan lingkungan yang memadai, terutama sangat cocok di wilayah pesisir ataupun berbagai kepulauan di Indonesia.

Roti Matahari
Masa anak-anak merupakan masa yang indah dan penuh kegembiraan, begitupula yang dialami oleh murid-murid TK di Noellbaki, Kecamatan Tarus. Bagi ibu Nyongki Hipir, kegembiraan anak-anak merupakan bagian kehidupannya setiap hari, karena penganan yang ia sediakan bagi murid TK adalah roti panggang matahari. Ia menjual roti setiap potongnya seharga Rp 250,- dan rata-rata setiap hari mampu memperoleh pendapatan bersih rata-rata sebesar Rp 6.000,-.
Roti hasil oven tenaga matahari, kini telah menjadi sumber kehidupan dan mata pencarian keluarganya yang sangat berarti bagi kehidupannya sehari-hari.


Tantangan Oven Matahari
Walaupun secara ekonomi penggunaan oven matahari ini sangatlah efektif, namun untuk membiasakan para ibu memasak disebuah tempat terbuka bukanlah hal mudah, karena pada umumnya mereka terbiasa memasak di dapur dengan menggunakan kompor minyak tanah ataupun kayu baker. Hal ini tentu saja merupakan tantangan dalam menerapkan kegiatan lebih lanjut.
Keterbatasan lainnya dari oven ini adalah volumenya yang kecil, sehinga menyebabkan hanya ikan-ikan berukuran kecil yang bisa masuk. Padahal hasil tangkapan ikan nelayan Kupang pada umumnya berukuran besar. Begitupula dengan ukuran loyang rotipun yang bisa dipakai adalah yang berukuran sedang dan kecil. Sehingga untuk penerapan selanjutnya perlu dipikirkan pembuatan oven dengan kapasitas yang lebih besar.
Yang menantang dari penerapan oven tenaga matahari di masa datang adalah menjadikan alat ini sebagai salah satu peralatan memasak pokok yang perlu dimiliki oleh keluarga yang tinggal di iklim panas, sebagaimana panci, penggorengan, ataupun kompor minyak tanah. Karena manfaat yang bisa diperoleh dengan menggunakannya begitu nyata. Penghematan penggunaan minyak tanah yang harganya sudah semakin mahal begitu nyata. Selain itu, dapat dipergunakan untuk memperoleh pendapatan tambahan. Tentunya bentuk dan daya tampung dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar. Usaha produksi dan penjualan oven matahari dapat menjadi peluang bisnis yang tidak kecil.

Oven Pemersatu
Cara penggunaan oven yang harus di halaman rumah rupanya memancing perhatian warga. Sebanyak 16 buah oven dibagikan untuk digunakan secara berkelompok kepada 37 orang anggota masyarakat kecamatan Tarus peserta pelatihan. Oven sering dipakai secara bersama-sama atau bergiliran untuk berbagai kepentingan.
Apabila ada satu keluarga sedang mengadakan pesta, atau syukuran maka oven sering dipinjam-pinjamkan untuk membuat berbagai penganan.
Sebagai daerah yang pernah terjadi kerusuhan, keberadaan oven dapat membangun semangat kebersamaan dan persatuan kembali warga Tarus.



1. Karya Ir. Herliyani Suharta, Solar Cooker Aplication Group, untuk diaplikasi YBUL
2. Catatan perjalanan budi hartono, sebagai evaluator proyek YBUL.

6 comentarios:

  1. benar sekali,saya di bali baru saja mencoba solar oven yg dibuat oleh tamu saya dari amerika,memang belum sempurna,tapi hasil masakan yg saya coba (telur,roti,ikan,ayam,nasi) rasanya sangat enak,tanpa minyak,tanpa bumbu dan menyehatkan. Perlu diperkenalkan lagi ke masyarakat luas.
    Terimakasih

    ResponderEliminar
  2. Kami tertarik untuk memanfaatkan teknologi ini dan mengembangkannya lebih lanjut. Apakah kami bisa minta gambar desain dari oven ini dan data-data prestasi yang telah diperoleh sehingga kami bisa memproduksinya sendiri dan menyebarkannya di daerah kami?

    ResponderEliminar
  3. upaya yang sangat bagus, juga untuk melepas ketergantungan kita pada minyak bumi. semoga penelitian dan pengembangan tentang kompor ramah lingkungan ini terus berjalan. salam.

    ResponderEliminar
  4. Apakah bisa dikirimkan ke email saya desain dan cara membuat oven tenaga matahari ini? saya sangat tertarik untuk mengetahui..thanks alot

    ResponderEliminar
  5. untuk mendapat info disain oven silahkan menghubungi :
    1. Bapak Suroso di email : rosso@ybul.or.id
    2. Ibu Herliyani di email : herli@iptek.net.id

    Selain kami tdk memilikinya, juga tdk berhak memberikannya, karena oven ini karya ibu Herliyani. Terima kasih

    ResponderEliminar
  6. wah.... suatu usaha dan kemajuan yang baik..... maju terus ya!!!! kembangkan sesuatu yang dapat menolong masyarakat kecil...

    ResponderEliminar