jueves, 2 de abril de 2009

Eceng Gondok Berperan Menangkap Polutan

Pernah melihat kolam tertutup tanaman gulma hingga air kolam tak kelihatan lagi? Itu karena tertutup Eceng gondok atau enceng gondok (Eichhornia crassipes). Salah satu jenis tumbuhan air. Di beberapa daerah, namanya berbeda, misalnya Selain dikenal dengan nama eceng gondok di daerah Palembang dikenal dengan nama Kelipuk, di Lampung dikenal dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan nama Ilung-ilung, di Manado dikenal dengan nama Tumpe.

Eceng gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuan bernama Carl Friedrich Philipp von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brasil. Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya.

Hidupnya mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut.

Biasanya Ia tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini dapat mentolerir perubahan yang ektrim dari ketinggian air, laju air, dan perubahan ketersediaan nutrien, pH, temperatur dan racun-racun dalam air. Pertumbuhan eceng gondok yang cepat terutama disebabkan oleh air yang mengandung nutrien yang tinggi, terutama yang kaya akan nitrogen, fosfat dan potasium (Laporan FAO). Kandungan garam dapat menghambat pertumbuhan eceng gondok seperti yang terjadi pada danau-danau di daerah pantai Afrika Barat, di mana eceng gondok akan bertambah sepanjang musim hujan dan berkurang saat kandungan garam naik pada musim kemarau.
Dampak negatif tumbuhnya eceng gondok, antara lain:
• Meningkatnya penguapan dan hilangnya air melalui daun-daun tanaman, karena daun-daunnya yang lebar dan serta pertumbuhannya yang cepat.
• Menurunnya jumlah cahaya yang masuk kedalam perairan sehingga menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air.
• Eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan.
• Mengganggu lalu lintas air, khususnya bagi masyarakat yang kehidupannya masih tergantung dari sungai seperti di pedalaman Kalimantan dan beberapa daerah lainnya.
• Meningkatnya habitat bagi vektor penyakit pada manusia.
• Menurunkan nilai estetika lingkungan perairan.

Dianggap gulma yang mengganggu, maka berbagai cara dilakukan untuk menanggulanginya, antara lain:
• Menggunakan herbisida
• Mengangkat eceng gondok tersebut secara langsung dari lingkungan perairan
• Menggunakan predator (hewan sebagai pemakan eceng gondok), salah satunya adalah dengan menggunakan ikan grass carp (Ctenopharyngodon idella) atau ikan koan. Ikan grass carp memakan akar eceng gondok, sehingga keseimbangan gulma di permukaan air hilang, daunnya menyentuh permukaan air sehingga terjadi dekomposisi dan kemudian dimakan ikan. Cara ini pernah dilakukan di danau Kerinci dan berhasil mengatasi eceng gondok di danau tersebut.
• Eceng gongok juga bisa digunakan sebagai bahan pembuatan kertas, kompos, biogas, perabotan, kerajinan tangan, sebagai media pertumbuhan bagi jamur merang, dsb.
• Walaupun eceng gondok dianggap sebagai gulma di perairan, tetapi sebenarnya ia berperan dalam menangkap polutan logam berat.
• Selain dapat menyerap logam berat, eceng gondok dilaporkan juga mampu menyerap residu pestisida.

Sumber: wapedia.mobi/id/Eceng_gondok

9 comentarios:

  1. ouw...
    keren dong yah eceng gondok teh..

    kehebatannya gag kalah sama tanaman lain yang harga nya selangit....!!!1

    ResponderEliminar
  2. mb Irma,
    apa punya info tentang populasi enceng gondok di indonesia? terutama dengan keberhasilan indonesia mengembangkan enceng gondok sebagai salah satu produk kerajinan. thanks sebelumnya

    ResponderEliminar
  3. kira-kira .....
    berapa lama eceng gondok tersebut dapat tumbuh????

    2 bulan kira-kira tumbuh gak??

    ResponderEliminar
  4. Mba Riena untuk lengkapnya bisa dicari di sini infonya : wapedia.mobi/id/Eceng_gondok

    Terima kasih untuk Mba Elisabeth karena sudah berbagi informasi...

    ResponderEliminar
  5. kumaha Carana atawa tahapan pembuatan pupuk organik berbahan dasar tumbuhan air eceng gondok??????

    Apakah ada tambahan lain atau larutan tambahan untuk mempercepat proses penguraian eceng gondok menjadi pupuk organik. Tolong dikirimkan jawabannya ke email saya....???!!!! Terimakasih

    ResponderEliminar
  6. apa kelebihannya jika kita menggunakan pupuk organik yang berbahan dasar tanaman enceng gondok

    ResponderEliminar
  7. mw tnya,,
    tujuan mningkatnya populasi enceng gondok ap ya??? makasih..

    ResponderEliminar
  8. selain kerajinan tangan. bisa ga eceng gondok digunakan untuk obat manusia

    ResponderEliminar
  9. apakah enceng gondok bisa menurunkan COD dan BOD polutan ? khususnya cemaran Tapioka? padahal dengan banyaknya enceng gondok justru DO akan turun? tolong kirimkan artikel ini ke E-mail saya.

    ResponderEliminar